1. WATU CENIK
Jaman
dahulu, Watu Cenik lebih sering disebut dengan Bukit Susu ataupun Gantole 1
atau juga Bukit Prampelan. Tapi entah sejak kapan namanya menjadi watu Cenik.
Kala Sore menjelang Watu Cenik makin memukau dengan semburat jingganya yang bersih. Sisi romantis langit Wonogiri tampil dari sini. Memancing decak pukau, siapapun yang menikmatinya kala senja mulai kentara Dibandingkan dahulu, Watu Cenik yang sekarang lebih jauh terawat. Spot-spot selfie dihadirkan untuk memanjakan orang-orang jaman now.
Kala Sore menjelang Watu Cenik makin memukau dengan semburat jingganya yang bersih. Sisi romantis langit Wonogiri tampil dari sini. Memancing decak pukau, siapapun yang menikmatinya kala senja mulai kentara Dibandingkan dahulu, Watu Cenik yang sekarang lebih jauh terawat. Spot-spot selfie dihadirkan untuk memanjakan orang-orang jaman now.
Yang lagi happening di Watu Cenik adalah hadirnya spot foto yang bikin merasa ala-ala di Cappadochia, selain itu dilokasi ini menyediakan pula gasebo-gasebo untuk duduk-duduk santai sembari ngemil.
Nggak
hanya itu, akses wifi pun tersedia di sini. Jadi sembari duduk-duduk di
gazebonya para pengunjung bisa sesegera mungkin mengabarkan kepada dunia bahwa
kini sedang ada di Watu Cenik.
Nama Watu Cenik sendiri asalnya dari dua batu yang nyenik (duduk). Dulu sebelum ada tulisan identitas “Watu Cenik” saya bisa foto-foto sambil duduk di atas batunya. Tapi sekarang tulisan identitas ini dipasang tepat di depan batu, jadi agak susah mau foto di sana.
Akses Menuju Watu Cenik
Nah, kalau mau menuju Watu Cenik
caranya gampang sekali. Cukup pacu motor arah Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur,
nanti setelah jembatan sebelum sampai waduk, ada gapura menara filter.
Dari gapura ini naik terus ke atas, nanti sampai di tempat penjual tiket
akan disuruh belok kanan. Kalau untuk ke Soko Gunung dan Bukit Joglo masih
lurus terus.
Tarif Masuk Watu Cenik
Untuk memasuki Wisata Watu Cenik
pengunjung harus membayar tiket masuk kawasan Wisata Sendang Pinilih Rp. 4.000
per orang, kemudian membayar parkir motor Rp. 2.000.
2. WADUK GAJAH MUNGKUR
Waduk Gajah Mungkur Woogiri atau sering dikenal juga dengan sebutan Bendungan Serbaguna Wonogiri ini merupakan sebuah ikon yang sangat terkenal di Kabupaten Wonogiri. Bendungan ini merupakan waduk terbesar se-Indonesia yang dibangun dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir (Flood Control) Sungai Bengawan Solo. Letaknya 3 km di selatan Kabupaten Wonogiri. Perairan bendungan ini berasal dari sungai terpanjang di Pulau Jawa, yakni sungai Bengawan Solo. Luasnya sekitar 8800 ha, bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sreagen.
Waduk Gajah Mungkur dibangun dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1981 berlokasi 7 Km arah selatan Kota Wonogiri tepat dibagian hilir pertemuan kali Keduang. Pengerjaan pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan secara swakelola dengan bantuan konsultan dari Nippon Koei Co, Ltd Jepang.
FASILITAS
Di taman rekreasi ini telah tersedia beberapa sarana wisata antara lain :
- Taman Satwa
- Kolam Renang
- Mainan anak-anak
- Jet sky
- Perahu
- Sepeda air
- Sarana olah raga gantole
- Rumah makan terapung (karamba)
- Tempat ibadah, Toilet, Tempat Parkir
- Kereta Kelinci
- Tiket Naik Gajah
Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur dibuat setelah pembangunan Waduk Gajah Mungkur selesai. Obyek wisata ini merupakan taman rekreasi Waduk Gajah Mungkur satu-satunya bagi rakyat Wonogiri maupun rakyat diluar Kabupaten Wonogiri.
Setiap Hari Raya Idul Fitri, diadakan event pariwisata Gebyar Gajah Mungkur selama dua minggu di Obyek Wisata/Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur. Pada event ini ada pentas kesenian selama dua minggu berupa pentas orkes melayu, campur sari dll dengan tujuan untuk menghibur masyarakat yang berkunjung ke Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur.
Event
pariwisata ini dikunjungi tidak kurang oleh 100.000 pengunjung. Gebyar Gajah Mungkur
ditutup dengan atraksi budaya Sedekah Bumi yaitu berupa upacara ritual yang
dilaksanakan oleh Bupati Wonogiri dengan menyebar ketupat kepada pengunjung,
setelah penyebaran ketupat dilanjutkan dengan atraksi tari-tarian tradisional
di Obyek Wisata Sendang Asri.
Event
pariwisata Gelar wisata budaya juga dilaksanakan di Obyek Wisata Sendang Asri
Waduk Gajah Mungkur, pada bulan Sura setiap tahun, menampilkan atraksi budaya
adat Kabupaten Wonogiri antara lain :
- Kegiatan ruwatan masal, setiap tahun diminati oleh kurang lebih 200 orang baik oleh masyarakat maupun di luar Wonogiri.
- Jamasan Pusaka Milik Mangkunegara I
- Tari Tradisional khas Wonogiri
MENGINTIP SERUNYA 7 WAHANA WISATA DI WADUK GAJAH MUNGKUR
Obyek
wisata waduk gajah mungkur menjadi tempat wisata yang selalu dikunjungi
wisatawan ketika ke Wonogiri. Waduk yang berada di desa Sendang, kecamatan
Wonogiri ini, sering dijadikan spot memancing bagi wisatawan lokal. Gak cuma
berkutat di waduk, sekarang, obyek wisata waduk gajah mungkur punya banyak
tempat wisata di sekitarnya. Ini dia, 7 wahana yang harus kamu coba di obyek
wisata waduk gajah mungkur, yang bisa bikin liburanmu jadi makin asik.
Wahana Perahu Wisata dan Sepeda
Air.
Buat
kamu yang mau lihat pemandangan dan menjelajahi perairan waduk gajah mungkur,
kamu bisa naik wahana perahu wisata. Perahu kecil yang bisa menampung 4-6 orang
ini akan membawa kamu mengelilingi waduk gajah mungkur. Selain perahu wisata,
di kawasan wisata ini juga terdapat wahana sepeda air yang bisa kamu mainkan
bersama keluarga atau sahabat.
Wahana
Banana Boat.

Didalam
kawasan obyek wisata waduk gajah mungkur ini, ada juga waterboom. Setelah seharian main,
bisa langsung nyemplung
deh di kolam renang. Disini terdapat kolam renang untuk anak dan
dewasa. Jadi gak perlu takut membiarkan anak-anak berenang disini.
Siapa
sangka, didalam kawasan obyek wisata waduk gajah mungkur, juga memiliki area
taman satwa lho. Cocok banget nih buat wisata anak-anak sambil belajar.
Berbagai macam binatang seperti rusa, merak, orang utan, gajah dan satwa
lainnya ada didalam kebun binatang mini ini.
Omah Jungkir.
Omah
Jungkir, adalah salah satu wahana baru di obyek wisata waduk gajah mungkur.
Semenjak dibuka pada Januari 2017 lalu, wahana ini udah jadi buruan para
pecinta selfie. Omah Jungkir adalah wahana foto berupa sebuah rumah, yang
didesain terbalik. Sehingga, ketika kamu berdiri di dalam rumah itu,
seakan-akan kamu berada terbalik di atas melawan gravitasi.
Sebagai
pengunjung cukup membayar 5000 rupiah saja untuk berfoto di Omah Jungkir,
setidaknya ada 4 spot yaitu mulai dari dapur, kamar mandi, ruang tamu dan
warung makan jungkir balik. Cuma bayar 5K / 5 ribu rupiah saja bisa foto
kekinian kaki diatas , kepala dibawah.
Wahana lukisan 3D.
Wahana
lukisan 3D adalah wahana yang paling baru di obyek wisata waduk gajah mungkur.
Wahana ini baru dibuka pada 18 Juni 2017 lalu. Buat kamu yang suka berfoto,
maka wajib mampir ke wahana ini. Banyak lukisan 3 dimensi yang bisa kamu pakai
untuk berfoto bersama keluarga atau sahabat.
3. TAMAN TOMBO GALAU
Sesuai
harapan dari namanya, tempat ini memang menawarkan rest area yang mampu
mengusir galau. Taman
Tombo Galau merupakan salah satu spot rest area di Waduk Gajah Mungkur
Wonogiri. Di sini, kita akan menemui tempat duduk berundak untuk bersantai,
yang jika dilihat-lihat, bentuknya mirip dengan stadion olah raga.
Taman
Tombo Galau bisa dibilang baru di area Waduk Gajah Mungkur. Taman ini baru
dibangun sekitar Oktober 2015 kemarin. Ketika memandang ke tengah area Taman
Tombo Galau, terdapat sebuah kolam yang diisi tanaman air, dan sebuah ikon
berbentuk kran. Saya gagal paham apa maksud dari keberadaan kran ini.
Spot Foto Baru
Taman
Tombo Galau merupakan spot tempat selfie baru di Waduk Gajah Mungkur yang cukup
asik. Lumayan lah, Kita bisa selfi-selfian di tiga bagian utama Taman Tombo
Galau yakni di ikon kran, Bidak ular tangga, dan stadion.
Nah, untuk
menuju ke Taman Tombo Galau caranya mudah sekali. Cukup datang saja ke area
Taman Satwa di Waduk Gajah Mungkur. Taman Tombo Galau, lokasinya persis
bersebelahan dengan lokasi kandang gajah di Waduk Gajah Mungkur
4. KEDUNG LUMBUNG
Berlokasi di daerah Kedung Areng, Sendang. Kedung Lumbung berada pada posisi strategis di wilayah jalur wisata Waduk Gajah Mungkur. Sehingga jika menilik ke Kedung Lumbung, kita bisa sekalian berwisata ria ke Waduk Gajah Mungkur (WGM).
Setelah
memarkirkan kendaraan, kita dapat berjalan menapaki jalan setapak. Sekilas
tempat ini terlihat sepi. Kanan kiri kami hanyalah rerumputan. Karna memang,
tempat ini tidak dibuka untuk tempat wisata. Hanya saja, kalau ada yang mau
jalan-jalan kemari.
Pada
sebuah penghabisan jalan, kita harus menapak bebatuan yang dialiri air.
Suara
gemericik air terdengar mengalun merdu. Suara jangkrik dari pohon-pohon di
kanan kiri pun ikutan bersahutan. Kalau melewati jalan ini sebaiknya hati-hati
karena licin.
Tiba
di atas, air Terjun Kedung Lumbung sudah terlihat. Air terjun itu
tidaklah sebesar dan setinggi gerojogan sewu. ataupun air terjun pada umumnya.
Tapi yang menarik, adalah kedungnya. Kedung yang mungkin terbentuk dari batu
yang terus tergerus air itu memiliki ukuran yang tidak terlalu besar namun
tidak terlalu kecil. Mungkin diameternya sekitar 3 meter (ukuran ini perkiraan
saya berdasar ukuran si remaja saat berenang).
Kedung Lumbung cukup dalam
Air
terjun Kedung Lumbung nampak hijau kebiruan. Bening. Terlihat segar sekali
untuk dijamah. Remaja-remaja itu beberapa kali melakukan terjun. Mereka naik ke
sisi atas bukit lantas melompat ke kedung.
SARAN :
- Tidak saya sarankan ke sini mengajak anak-anak.
- Jangan lupakan lotion anti nyamuk
- Buang sampah pada tempatnya. Ada bak sampah besar menuju Kedung Lumbung, jadi manfaatkan. Aliran air Kedung Lumbung pada akhirnya bermuara pada Waduk Gajah Mungkur. Buang sampah di sini, sama saja mengotori Waduk.
- Jauhi selalu aksi Vandalisme
- Karena medan yang licin maka berhati-hatilah. Ada baiknya lepas sandal kalau mau naik ke atas.
- Tidak disediakan kamar mandi di sini. Jadi kalau mau ke Ke Kedung Lumbung, sebaiknya sebagai tujuan akhir anda sebelum ke tempat-tempat lain. Tapi kalau kamu mau menumpang kamar mandi di warung-warung sekitar mungkin diperbolehkan.
- Jangan ke sini terlalu sore apalagi sampai kemalaman. Ingat, medan licin dan sepi!
How To Get There?
·
Kedung
Lumbung lokasinya berada sebelum Objek Wisata gajah Mungkur. Sebelum belokan ke
arah Ganthole. Jadi lewatnya jalan kecil samping warung Pak Trio setelah
Jembatan di daerah Kedung Areng. Setelah hotel melati jika arah dari Solo.
·
Jika
hendak menggunakan kendaraan umum, bisa menggunakan angkutan umum Wonogiri yang
menuju ke arah Waduk Gajah Mungkur atau bisa pula dengan naik bus jurusan
praci. Baru kemudian turun di warung Pak Trio dekat jembatan setelah hotel
Melati.
· Untuk
ke Kedung Lumbung saat ini belum ada restribusi. Hanya dikenai parkir Rp.
2.000. Ke Kedung Lumbung bisa sekalian pula mampir ke Bukit Ganthole yang pintu
masuknya hanya beberapa langkah dari Kedung Lumbung.
5. MONUMEN BEDOL DESA
Bila
anda berkunjung ke kawasan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, tepatnya di area pintu
air waduk di Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Anda
akan mendapati sebuah monumen yang diberi nama Monumen Bedol Desa.
Monumen
ini berwujud patung satu keluarga (terdiri atas ayah, ibu, dan dua orang anak)
yang hendak bertransmigrasi.
Menurut
catatan sejarah, saat Waduk Gajah Mungkur dibangun pada tahun 1970-an, penduduk
yang tergusur proyek pembangunan ini ditransmigrasikan ke Desa Sitiung,
Provinsi Sumatra Barat.
Dan
monumen inilah yang kemudian dibangun sebagai bentuk penghormatan bagi rakyat
Wonogiri yang bersedia ditransmigrasikan demi kepentingan pembangunan waduk
ini.
Sumber : https://santuarie.wordpress.com/2015/11/12/monumen-bedol-desa-simbol-pengorbanan-yang-terlantar/
6. MENARA PANDANG SOKO

Tempat ini memang baru dibuka pada Juli kemarin sehingga sedikit orang yang tahu. Bahkan bisa dibilang terabaikan oleh mereka yang hendak ke Landasan Gantole 2/Puncak Joglo. Padahal tempat ini lebih menyajikan pemandangan yang luar biasa dibanding Puncak Joglo.
Untuk menuju ke sana sama seperti menuju Puncak Joglo. Hanya saja di pertigaan terakhir kita mengambil jalan lurus ke arah Dusun Soko Gunung. Cukup mudah untuk menemukan tempat ini karena memang sudah di pasang papan penunjuk jalan.
Tiba di lokasi parkir kita akan disambut ramah oleh penjaga lokasi sekitar yang bernama Pak Parno dan Mas Eclik. Tidak menunggu waktu lama, selesai menaruh motor kami lanjut trekking ke puncak Soko Gunung yang berjarak kurang lebih 30 menit dengan jalan tanah yang dibuka oleh warga sekitar.
Jalan ini memudahkan untuk menuju puncak. Bahkan di beberapa sudut sudah ada papan petunjuk supaya tidak tersesat plus adanya imbauan untuk tidak membuang sampah sembarang tentunya.
Tiba di Puncak bergegas kita langsung menuju gardu pandang yang dibuat dari bahan bambu oleh warga sekitar. Tapi walaupun begitu cukup aman bagi kami para pengunjung untuk berada di atas pandang.
Di Gardu pandang inilah kita bisa melihat lanskap Kota Wonogiri ke segala arah. Dari Waduk Gajah Mungkur di sebelah kanan kita hingga lanskap Kota Wonogiri di depan kita.
Dan sebelah kiri kami bisa melihat deretan pegunungan Gajah Mungkur. Bagi kalian yang hendak melihat sunrise pagi harinya diperbolehkan untuk mendirikan tenda di puncak ini tapi dengan perizinan warga setempat.
Menurut informasi, ke depannya nanti tempat ini akan dijadikan lahan camping di sebelah timur atau di bagian hutan pinus. Nantinya pun akan ada wahana flying Fox untuk liburan keluarga. Semoga saja segera terlaksana ke depannya karena bisa membantu perekonomian warga sekitar.
Untuk biaya parkir sebesar 2000 rupiah.
7. GUNUNG GANDUL
Gunung Gandul terletak di Kelurahan Giriwono, Kabupaten Wonogiri, sekitar 4 km dari stasiun Wonogiri, atau 1 jam perjalanan dengan berjalan kaki. Meski tidak ada plang khusus yang menunjukkan arah jalan Gunung Gandul, namun rutenya sangat mudah.
Rute Gunung Gandul Dari Stasiun Wonogiri :
Keluar dari stasiun Wonogiri, ambil arah kiri melewati terminal sampai ketemu perempatan. Dari perempatan ambil kiri sampai ketemu perempatan lagi, dan ambil arah kanan. Jalan lurus sampai mentok, naik tangga melewati semacam kebun warga, dan kemudian ambil kiri. Dari situ ikuti jalan (menanjak dan kemudian turunan) sampai ketemu dengan pertigaan. Ambil jalan menanjak ke arah kiri. Ikuti jalan sampai ketemu tanah datar yang terdapat semacam warung. Lanjutkan perjalanan dengan ambil kanan, ikuti jalan. Sampai di tempat parkir, kita masih trekking dengan tangga semen. Selanjutnya, kita harus memanjat batu besar hingga puncak.
Tidak
ada pungutan biaya apapun untuk naik ke Gunung Gandul ini. Meski sudah cukup
baik akses menuju Gunung Gandul, sayangnya terlihat kurang terawat dan kurang
diperhatikan. Terlihat dari jalan aspal yang sudah mulai rusak terkelupas, beberapa
coretan hasil tindak vandalisme, dan tidak adanya petugas yang berjaga. Suasana
yang sepi, membuat Gunung Gandul terasa sedikit mistis.
Menurut informasi,
Gunung Gandul juga dijadikan tempat oleh umat kristiani untuk prosesi jalan
salib saat hari paskah. Tidak hanya dari Kabupaten Wonogiri tetapi juga banyak
warga dari luar kota hadir ke Gunung Gandul untuk menyaksikannya. Tidak
mengherankan jika prosesi Jalan Salib Gunung Gandul diajukan menjadi salah satu
objek wisata spiritual Kabupaten Wonogiri. Setelah trekking tangga bersemen,
kita sampai di puncak pertama. Disini, kita bisa menikmati view kota Wonogiri,
namun hanya satu sisi saja. Sedangkan untuk menikmati seutuhnya, kita masih
harus memanjat batu. Untuk hal ini, kita harus benar-benar waspada dan penuh
kehati-hatian. Berada di puncak Gunung Gandul, kita dapat menyaksikan
pemandangan yang luar biasa indah.
Pemandangan kota Wonogiri ditambah indahnya
waduk gajah mungkur dan gugusan gunung seribu membuat kombinasi yang sempurna.
Mata benar-benar dimanjakan saat memandang ke sudut manapun. Sayangnya, dengan
potensi yang dimiliki Gunung Gandul sebagai objek wisata di kota Wonogiri,
Gunung Gandul tidak memiliki fasilitas yang memadahi.
8. PLINTENG SEMAR
Plinteng Semar bagi sebagian warga Wonogiri hanyalah kawasan biasa yang kerap dilintasi karna letaknya yang memang di pinggir jalan raya. Atau kalau tidak, Plinteng Semar hanya dikenal sebagai sebuah tempat untuk menunggu datangnya bus yang akan ke Solo. Sebuah halte yang teduh, nyaman untuk menunggu bus di siang yang mengerang. Tempat itu juga dinamakan Taman Selopadi yang memiliki patung semar besar yang terlihat dari jalan raya.
Kehadiran
sebuah batu besar yang berdiri bersandar pada pohon asem, memang hal yang
paling membuat lokasi ini khas. Batu besar itu berdiri bercokol dengan posisi
miring tanpa terjatuh.
Semua
cerita pada intinya sama dengan yang diucapkan Simbah. Bahwa batu itu berasal
dari ketapel semar. Yang membedakan adalah versi musuh. Ada yang menyebut
cerita tentang Semar yang melawan raksasa ketika melindungi Pandawa. Namun ada
juga yang menyebut tentang Semar yang melawan Syekh Subakir.
9. TAMAN KECEH
Taman Keceh merupakan tempat wisata alternatif yang sangat eksotis berlokasi di Dusun Kedung Sono, Desa Bulusulur Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah, berjarak kurang lebih 3 km dari pusat kota Wonogiri, merupakan wahana taman wisata kota yang dilengkapi sarana prasarana meliputi area bumi perkemahan, Outbond, Pertemuan/rapat, Pendopo, sarana tempat edukasi dan lain-lain. Taman Keceh Desa Bulusulur Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah, mempunyai luas ±16.000 m2 menempati tanah kas desa dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) selaku direktur adalah Anggoro Joko Sulistyo, S.T., Bendahara Ira Windari. Taman Keceh merupakan tempat refreshing, bisa digunakan untuk acara outbond, pelatihan ketrampilan, maupun sarana hiburan keluarga. Hal tersebut terlihat dari banyaknya agenda kegiatan yang ada di Taman Keceh, seperti pelatihan ketrampilan outdor, yang sarana prasarananya sudah komplit dan ditunjang dengan sarana pendukung lainnya, serta tenaga pengajar atau pengelelola yang handal dan profesional sehingga proses kegiatan di lokasi Taman Keceh ini bisa berjalan dengan baik.
Di taman ini juga dilengkapi sarana tempat ibadah berupa mushola, ada juga kolam renang dan gazebo sehingga kita bisa bermain, belajar dan berwisata.
10. ALAS KETHU
Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah adalah salah satu tempat wisata yang berada di desa giriwono, kabupaten wonogiri, provinsi jawa tengah, negara indonesia.Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.
Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di kota wonogiri tidak mengunjungi wisata hutan yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut.
Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari ibur lainnya.
Lokasi : Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah terletak di desa giriwono, Kecamatanwonogiri, Kabupaten wonogiri, Provinsi jawa tengah.
Fasilitas : Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah bisa dibilang sebuah wisata hutan yang memiliki beberapa akan fasilitas dan pelayanan di antaranya sebagai berikut :
- Area Parkir kendaraan
- Mushola
- Kamar mandi / MCK
- Penginapan
- dan masih banyak lainya
Transportasi :
Bagi wisatawan asal kota wonogiri sudah tidak bingung lagi untuk mendatangi
lokasi Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah. Akan tetapi
bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri, tentu mereka bingung dan
takut kesasar. Tapi jangan khawatir bagi wisatawan luar kota wonogiri saya
mempunyai solusinya agar anda semua tidak kesasar.
Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah dengan memakai kendaraan pribadi seperti : Mobil atau motor pribadi. Anda bisa meminta panduan arah ke Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah di google maps yang terpasang di smartphone anda. Karena memakai kendaraan pribadi akan lebih menyenangkan dari pada memakai kendaraan umum.
Akan tetapi jika anda memakai kendaraan umum seperti : bis umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya anda bisa berhenti di terminal bus kota atau desa tujuan anda. Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan pribadi anda menuju lokasi Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah tersebut.
Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah dengan memakai kendaraan pribadi seperti : Mobil atau motor pribadi. Anda bisa meminta panduan arah ke Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah di google maps yang terpasang di smartphone anda. Karena memakai kendaraan pribadi akan lebih menyenangkan dari pada memakai kendaraan umum.
Akan tetapi jika anda memakai kendaraan umum seperti : bis umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya anda bisa berhenti di terminal bus kota atau desa tujuan anda. Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan pribadi anda menuju lokasi Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri Jawa Tengah tersebut.
Saran dan Tips :
Saran dan tips sebelum menuju ke tempat Wisata Alas Khetu di Giriwono Wonogiri
Jawa Tengah,anda perlu mempersiapkan keperluan yang akan butuhkan. Serta
beberapa barang tambahan seperti kamera karena anda pasti ingin
mengabadikan moment bersama kelurga ataupun teman - teman anda.
Jangan lupa bawa perlengkapan kesehatan (contohnya adalah sabun, tissue basah, sampo, antiseptik). Siapkanlah fisik dan kendaraan anda supaya liburan anda berjalan dengan lancar. Jaga kondisi diri anda dan selalu berhati – hati.
Jangan lupa bawa perlengkapan kesehatan (contohnya adalah sabun, tissue basah, sampo, antiseptik). Siapkanlah fisik dan kendaraan anda supaya liburan anda berjalan dengan lancar. Jaga kondisi diri anda dan selalu berhati – hati.
11. AIR TERJUN KALIMAS
Air terjun yang hampir mirip dengan Niagara di Benua Amerika ini terletak di Dusun Dungsono, Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri Kota.
Lokasi
air terjun tidak jauh dari pusat kota Wonogiri. Hanya sekitar 10 menit
perjalanan. Saat ini, masih dalam proses pengembangan oleh warga setempat.
Warga secara gotong-royong membangun akses masuk menuju lokasi.
Rutenya,
dari Kota Wonogiri, ambil jalur menuju Alas Kethu. Sampai diujung desa,
sampailah Anda di air terjun yang lebarnya sekitar 15 meter dengan ketinggian
10 meter ini.
Ke
depan, kawasan sekitar air terjun akan dikembangkan sebagai kebun buah.
Menempati kebun tebu seluas 2,5 hektare yang merupakan tanah bengkok. Plus
dibangun kolam renang dengan panjang 60 meter dan lebar 10 meter.
Dinamakan
air terjun Kalimas karena airnya tidak pernah kering. Karena disepanjang sungai
ada mata air. Memang airnya agak keruh karena dari hulu ada air dari sawah yang
masuk ke sungai.
Sumber : https://radarsolo.jawapos.com/read/2017/08/17/8226/pesona-air-terjun-kalimas-niagaranya-wonogiri